Soal Kritik Pemerintah, Ngabalin Minta Rizieq Pakai Cara Lebih Beradab

JAKARTA, – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berharap Habib Rizieq Shihab bisa lebih beradab dalam menyampaikan kritik ke pemerintah. Apalagi Rizieq merupakan ulama, yang harusnya tahu ajaran agama.

Hal itu menyikapi pernyataan mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu soal Indonesia darurat kebohongan.

"Dalam mengingatkan nasihat kepada pemangku kuasa negara itu ada caranya, dan itu Rizieq tahu sehingga pakai cara-cara yang lebih beradab dan diatur dalam aturan agama," ujar Ngabalin, sebagaimana dilansir dari cnnindonesia.com, Jumat (22/7).

Selain itu, Ngabalin meminta Rizieq sadar diri bahwa ia ‘bebas bersyarat’. Lagipula, menurut dia, masyarakat menantikan perubahan positif pada diri tokoh asal Petamburan tersebut.

Diketahui, Habib Rizieq Shihab dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (20/7). Adapun Rizieq tersangka atas dua tindak pidana, yakni terkait kasus kerantinaan kesehatan dan berita bohong.

Mantan Imam Besar FPI itu ditahan sejak 12 Desember 2020 dan menjalani masa hukuman di Rutan Bareskrim Polri.

Saat ini Rizieq merupakan klien pemasyarakatan. Dia harus melapor sebulan sekali dan status bebas bersyaratnya bisa dicabut bila tak berkelakuan baik.



sumber: www.jitunews.com